1. Cut
Mini : Ibu Muslimah
2. Ikranegara
: Pak Harfan
3. Zulfanny : Ikal
4. Ferdian
: Lintang
5. Verrys
Yamarno : Mahar
6. Slamet
Rahardjo : Pak Zulkarnaen
7. Tora
Sudiro : Pak Mahmud
8. Lukman
Sardi : Ikal dewasa
9. Ario
Bayu : Lintang dewasa
10. Mathias
Muchus : Bapak Ikal
11. Rieke
Diah Pitaloka : Ibu Ikal
12. Teuku
Rifnu Wikana : Pak Bakri
13. Alex
Komang : Bapak Lintang
14. Jajang
C Noer : Istri Pak Harfan
15. Robby
Tumewu A Miauw : Ayah A Ling
16. Yogi
Nugraha : Kucai
17. M.
Syukur Ramadan : Syahdan
18. Suhendri
: A Kiong
19. Febriansyah
: Borek
20. Suharyadi
Syah Ramadhan : Trapani
21. Jeffry
Yanuar : Harun
22. Dewi
Ratih Ayu Safitri : Sahara
23. Marcella
El Jolia Kondo : Flo
24. Levina
: A Ling
1.
Sinopsis
Cerita terjadi di Desa Gantung,
Kabupaten Gantung, Belitong Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam
akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru
sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan,
akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato
menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah
kecil itu.
Mulai dari sanalah dimulai
cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak
Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah
cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian
bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh
Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama
Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi
dari rumahnya ke sekolah.
Mereka, Laskar Pelangi – nama
yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi – pun sempat
mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam
Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme
yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar
biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya
PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar
Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah
sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein
cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan
kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong
kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan
oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota
sepuluh Laskar Pelangi ini.
2.
Analisis
Intrinsik
a.
Tema : Pendidikan
b.
Alur : Maju. Alasan, karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga
akhir,tanpa ada flash-back
c.
Tokoh :
a) Ikal
: sensistif dan paling pintar.
b) Mahar
: cerdas dalam berkesenian, sabar, patuh pada orang tua.
c) LIntang
: jenius, punya minat besar, dan aktif.
d) Kucai
: tidak bisa diam.
e) Syahdan
: ceria dan pekerja keras.
f) A
Kiong : memiliki rasa persahabatan yang tinggi, baik hati, dan suka menolong.
g) Borek
: kuat.
h) Harun
: pemalu, memiliki keterbelakangan mental, dan jenaka.
i)
Trapani : tampan.
j)
Sahara : keras kepala, berpendirian kuat, patuh pada
agama, ramah, pandai.
k) Flo
: tomboy dan kaya raya.
l)
Aling : cantik dan tegas.
m) Bu
Muslimah : berhati lembut dan baik hati.
n) Pak
Harfan : baik hati dan penyabar.
d.
Latar :
a)
Waktu : Pada waktu kesepuluh Laskar pelangi berjuang
dalam pendidikannyamulai dari SD sampai SMP
b)
Tempat : SD SMP Muhamadiyah, rumah, pohon, gua, tepi pantai,
dan pasar.
c)
Suasana : Sedih,
Senang, dan Cemas.
e.
Pesan/ amanat :
a.
Bahwa sebagai penyakit sosial, kemiskinan harus
diperangi dengan metode yang tepatguna membebaskan mereka dari peliknya
kehidupan.
b.
Bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita
kepada anak-anak, bukan sekedar memberikan instruksi atau komando
c.
Bahwa setiap anak memiliki
potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa
depan, apabila mereka diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti
akan makna pendidikan yang sesungguhnya
d.
Hidup ini dapat kita lalui
dengan bahagia apabila kita semangat dalam menjalankan kewajiban kita, dan sabar dalam
menghadapi cobaan
e.
Kita dapat meniru
semangat yang berkobar dari kesepuluh laskar pelangidi dunia
pendidikan, agar kita mampu meraih cita-cita setinggi langit
f. Sudut
Pandang : Orang pertama
3.
Analisis
Ekstrinsik
a) Nilai
Sosial Budaya
Adanya perbedaan status antara
komunitas buruh tambang dan komunitas pengusaha yang dibatasi oleh tembok
tinggi merupakan latar belakang sosial. Dimana interaksi antara kedua komunitas
ini memang ada dan saling ketergantungan. Komunitas buruh tambang memerlukan
uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang komunitas pengusaha memerlukan tenaga
para buruh tambang untuk menjalankan usaha mereka.
b) Nilai Ekonomi
Diambil dari kacamata masyarakat
belitong kebanyakan yang tingkat ekonominya masih rendah. Padahal sumber daya
alamnya tinggi.
c) Nilai Pendidikan
Meskipun fasilitas di SD SMP
Muhammadiyah belum memadai tapi kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan
baik.
0 komentar:
Posting Komentar