Rabu, 13 Juni 2012

Apresiasi Film "Laskar Pelangi"


Apresiasi Film “Laskar Pelangi”

Sutradara : Riri Riza
Produser : Mira Lesmana


Pemain :

1.      Cut Mini : Ibu Muslimah
2.      Ikranegara : Pak Harfan
3.       Zulfanny : Ikal
4.      Ferdian : Lintang
5.      Verrys Yamarno : Mahar
6.      Slamet Rahardjo : Pak Zulkarnaen
7.      Tora Sudiro : Pak Mahmud
8.      Lukman Sardi : Ikal dewasa
9.      Ario Bayu : Lintang dewasa
10.  Mathias Muchus : Bapak Ikal
11.  Rieke Diah Pitaloka : Ibu Ikal
12.  Teuku Rifnu Wikana : Pak Bakri
13.  Alex Komang : Bapak Lintang
14.  Jajang C Noer : Istri Pak Harfan
15.  Robby Tumewu A Miauw : Ayah A Ling
16.  Yogi Nugraha : Kucai
17.  M. Syukur Ramadan : Syahdan
18.  Suhendri : A Kiong
19.  Febriansyah : Borek
20.  Suharyadi Syah Ramadhan : Trapani
21.  Jeffry Yanuar : Harun
22.  Dewi Ratih Ayu Safitri : Sahara
23.  Marcella El Jolia Kondo : Flo
24.  Levina : A Ling


1.    Sinopsis
Cerita terjadi di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Mulai dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.
Mereka, Laskar Pelangi – nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi – pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.
2.    Analisis Intrinsik
a.    Tema : Pendidikan
b.    Alur : Maju. Alasan, karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga akhir,tanpa ada flash-back
c.    Tokoh :
a)      Ikal :  sensistif dan paling pintar.
b)      Mahar : cerdas dalam berkesenian, sabar, patuh pada orang tua.
c)      LIntang : jenius, punya minat besar, dan aktif.
d)     Kucai : tidak bisa diam.
e)      Syahdan : ceria dan pekerja keras.
f)       A Kiong : memiliki rasa persahabatan yang tinggi, baik hati, dan suka menolong.
g)      Borek : kuat.
h)      Harun : pemalu, memiliki keterbelakangan mental, dan jenaka.
i)        Trapani : tampan.
j)        Sahara : keras kepala, berpendirian kuat, patuh pada agama, ramah, pandai.
k)      Flo : tomboy dan kaya raya.
l)        Aling : cantik dan tegas.
m)    Bu Muslimah : berhati lembut dan baik hati.
n)      Pak Harfan : baik hati dan penyabar.
d.   Latar :
a)         Waktu : Pada waktu kesepuluh Laskar pelangi berjuang dalam pendidikannyamulai dari SD sampai SMP
b)        Tempat : SD SMP Muhamadiyah, rumah, pohon, gua, tepi pantai, dan pasar.
c)         Suasana : Sedih, Senang, dan Cemas.
e.    Pesan/ amanat :
a.         Bahwa sebagai penyakit sosial, kemiskinan harus diperangi dengan metode yang tepatguna membebaskan mereka dari peliknya kehidupan.
b.         Bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekedar memberikan instruksi atau komando
c.         Bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan, apabila mereka diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya
d.        Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dalam menjalankan kewajiban kita, dan sabar dalam menghadapi cobaan
e.         Kita dapat meniru semangat yang berkobar dari kesepuluh laskar pelangidi dunia pendidikan, agar kita mampu meraih cita-cita setinggi langit
f.     Sudut Pandang : Orang pertama
3.    Analisis Ekstrinsik
a)      Nilai Sosial Budaya
Adanya perbedaan status antara komunitas buruh tambang dan komunitas pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial. Dimana interaksi antara kedua komunitas ini memang ada dan saling ketergantungan. Komunitas buruh tambang memerlukan uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang komunitas pengusaha memerlukan tenaga para buruh tambang untuk menjalankan usaha mereka.
b)      Nilai Ekonomi
Diambil dari kacamata masyarakat belitong kebanyakan yang tingkat ekonominya masih rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.
c)      Nilai Pendidikan
Meskipun fasilitas di SD SMP Muhammadiyah belum memadai tapi kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates